IP address design
IP Adrress Design
Salah satu task yang perlu kita lakukan dalam design jaringan adalah design IP address yang bisa kita aplikasikan kepada system jaringan kita baik untuk jaringan local LAN kita sampaijaringan antar LAN melewati koneksi WAN.Perlunya IP address untuk komunikasiUntuk bisa berkomunikasi pada suatu jaringan private ataupun pada jaringan public Internet, setiap host pada jaringan harus diidentifikasi oleh suatu IP address. kenyataan perlunya IP address bisa dipahami dalam kenyataannya bahwa:
- Setiap segmen fisik jaringan memerlukan suatu address unik pada jaringan tersebut
- Setiap host pada suatu jaringan memerlukan suatu IP address yang unik dalam segmen jaringan tersebut
- IP address terdiri dari ID jaringan dan ID host
- Class address dan subnet mask menentukan seberapa banyak IP address yang bisa dibuat dalam segmen jaringan tersebut
Class Type
|
Start Address
|
End Address
|
Default mask
|
Notes
|
Class A
|
1.0.0.0
|
127.255.255.254
|
255.0.0.0
| |
Class B
|
128.0.0.0
|
191.255.255.254
|
255.255.0.0
| |
Class C
|
192.0.0.0
|
223.255.255.254
|
255.255.255.0
| |
Class D
|
224.0.0.0
|
239.255.255.254
|
Multicasting
| |
Class E
|
240.0.0.0
|
255.255.255.254
|
For testing
|
Class Type
|
Start Address
|
End Address
|
Class A
|
10.0.0.0
|
10.255.255.254
|
Class B
|
172.16.0.0
|
172.31.255.254
|
Class C
|
192.168.0.0
|
192.168.255.254
|
IP Address
|
Pemakaian
|
0.0.0.0
|
Network address ini digunakan oleh router untuk menandai default route. Dengan default route kita tidak perlu mengisi routing table yang berlebihan. (beberapa jenis router yang lama menggunakan address ini sebagai broadcast address)
|
Semua bit pada porsi network pada suatu address adalah di set 0
|
Suatu address dengan semua bit dari porsi network dari suatu address di set 0 merujuk pada suatu host pada network “ini”, contoh:
0.65.77.233 – host specific pada network class A
0.0.77.52 – host specific pada network class B
0.0.0.69 – host specific pada network class C
|
Semua bits pada porsi host pada suatu address di set 0
|
Jika suatu address dimana porsi hostnya di set 0 berarti merujuk pada network itu sendiri, contoh:
Network Class A address : 115.0.0.0
Network Class B address : 154.12.0.0
Network Class C address : 223.66.243.0
|
Semua bits dari porsi host dari suatu address di set 0
|
Jika semua bit pada porsi host pada suatu address di set 1, maka ini merupakan pesan broadcast untuk semua host pada network tersebut, contoh:
115.255.255.255 – merupakan pesan broadcast ke semua host pada network Class A 115.0.0.0
154.90.255.255 – merupakan pesan broadcast ke semua host pada network Class B 154.90.0.0
222.65.244.255 – merupakan pesan broadcast ke semua host pada network class C 222.65.244.0
|
127.0.0.0
|
Address network ini adalah di reserve untuk keperluan address loopback. (catatan: Address ini di exclude pada range address pada Class A ataupin Class B). sementara address 127.0.0.1 merujuk pada local host.
|
255.255.255.255
|
Address ini digunakan untuk mengindikasikan pesan broadcast dimaksudkan ke semua host pada networl ini.
|
- Mengidentifikasikan bagian dari suatu “network” / jaringan dan porsi “host” dalam suatu IP address
- Subnet masks dipakai untuk membuat keputusan routing
- Classfull subnetting
- Variable length subnet masking (VLSM)
- Protocol routing
Network address
|
Perhatikan octet ketiga dari kiri
|
Notasi biner
|
192.168.100.0
|
100
|
0110 0100
|
192.168.101.0
|
101
|
0110 0101
|
192.168.102.0
|
102
|
0110 0110
|
192.168.103.0
|
103
|
0110 0111
|
192.168.104.0
|
104
|
0110 1000
|
192.168.105.0
|
105
|
0110 1001
|
192.168.106.0
|
106
|
0110 1010
|
192.168.107.0
|
107
|
0110 1011
|
192
|
168
|
100 sampai 101
|
0 sampai 254
|
1100 0000
|
1010 1000
|
0110 0100
0110 0101
|
0000 0000 => 1111 1110
|
0 komentar:
Posting Komentar