TEORI ORGANISASI 2
KELOMPOK 1
(ARTI PENTING ORGANISASI)
Disusun oleh:
DIANA
GITA SEPTIANINGRUM 13114012
GALIH
EGA FARRASETIA 14114437
IRFAN
FAKRI ARDIAN 15114435
IRFANI
MARGI PRAKOSO 15114452
MUHAMMAD AINUL YAQIN 17114060
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT, Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW. Atas
berkat rahmat dan hidayahNya kami dapat
menyelesaikan makalah yang sederhana ini sebagai salah satu tugas dari
mata kuliah Teori Organisasi Umum. Makalah ini berisi tentang pengertian
organisasi, manajemen, dan tata kerja, dimana makalah ini kami buat berdasarkan
referensi dari buku-buku yang telah kami baca.
Tujuan
buku ini adalah memberikan sekedar pengenalan tentang beberapa segi organisasi.
Dengan pengenalan tersebut di harapkan dapat menumbuhkan minat lebih lanjut
bagi para pembaca untuk lebih mendalami berbagai teori dan masalah organisasi
yang makin hari makin bertambah banyak seirama dengan makin bertambah
kompleksnya kehidupan berorganisasi dalam masa pembangunan ini, dan pula
seirama dengan perkembangan ilmu yang sangat pesat.
Semoga
bermanfaat bagi para pembaca khususnya mahasiswa, dan lainnya terimakasih.
Depok,
November 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................. ii
BAB 1 Pendahuluan........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 3
BAB 2 Pembahasan......................................................................... 4
2.1 Arti Penting
Organisasi............................................................... 4
2.2 Manajemen
Organisasi............................................................... 6
2.3 Manajemen dan
Tata Kerja........................................................ 9
Daftar Pustaka................................................................................. 11
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Selama masa hidupnya orang lebih banyak berada dalam
saling pengaruhnya terhadap orang lain daripada menyendiri. Pada dasarnya orang
tidak mampu hidup sendiri. Hampir sebagian besar tujuannya hanya dapat
terpenuhi apabila yang bersangkutan berhubungan dengan orang lain.
Mengenai pembatasan-pembatasan yang
dihadapi orang dalam usaha mencapai tujuannya. Organisasi yang menjadi ajang
antar individu saling pengaruh ada beberapa macam, antara lain:
1. Menurut pendapat P.M Blau atau W.R Scott di dalam buku
Readings on Modern Organizations dengan
editor Amitai Etzioni ada 4 macam organisasi berdasarkan keuntungan utama yang
di peroleh:
a. Organisasi saling untung, yang merupakan penerima
untung utama adalah anggota.
b. Organisasi perusahaan, para pemilik adalah penerima
untung utama.
c. Organisasi pengabdian, kelompok langganan adalah
penerima untung utama.
d. Organisasi pemerintah, yang merupakan untung utama
adalah masyarakat luas.
2. Amitai Etzioni berpendapat bahwa macam-macam
organisasi dapat dirinci atas dasar system wewenang, dan atas dasar tanggapan
anggota terhadap organisasi.
a. Atas dasar system wewenang dapat di rinci menjadi:
1. Predominantly
coercive authority
2. Predominantly
utilitarian, rational legal authority, use of economic rewards
3. Predominantly
normative authority, use of membership, status, intrinsic value rewards.
4. Mixed structure.
b. Atas dasar tanggapan anggota terhadap organisasi dapat
dirinci menjadi:
1. Alternative, yang berarti bahwa orang tidak terlibat
secara kejiwaan tetapi dipaksa untuk tinggal sebagai anggota.
2. Kalkulatif, yang berarti bahwa orang dilibatkan untuk
banyak bekerja berdasarkan “balas jasa harus setimpal dengan jasa yang
diberikan”.
3. Moral, yang berarti bahwa orang mendasarkan
nilai-nilai sebagai misi organisasi yang perkerjaannya ada di dalamnya, dan
melakukannya terutama karena dia merasa sesuai dengan nilai-nilai itu.
Manajemen sangat
penting bagi setiap aktivitas individu atau kelompok dalam organisasi untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen berorientasi pada proses (process
oriented) yang berarti bahwa menejemen membutuhnkan sumber daya manusia,
pengetahuan, dan keterampilan agar aktivitas lebih efektif atau dapat
menghasilkan tindakan dalam mencapai kesuksesan. Oleh sebab itu, tidak aka nada
organisasi yang akan sukses apabila
tidak menggunakan manajemen dengan baik. Sejalan dengan pendapat Tery(1958)
yang menjelaskan bahwa ‘management is the
accomplishing of a predetermined objective through the efforts of other people’.
Organisasi merupakan wadah terhadap proses administrasi untuk mencapai tujuan.
Oleh sebab itu, untuk mencapai tujuannya organisasi membutuhkan manajemen untuk
meng-energize proses agar output dan outcome yang diinginkan dapat tercapai.
Eksistensi manajemen
dalam organisasi menjadi sangat penting, karena tanpa manajmen tidak akan ada
tujuan organisasi yang akan dicapai. Untuk mencapai tujuan organisasi, tentu
sangat ditentukan oleh kompetensi individu yang akan mengendalikan manajemen
atau disebut sebagai manajer. Manajer menjalankan tugas dan fungsinya sebagai
pimpinan untuk mengefektifkan proses dengan memanfaatkan sumber daya yang
dimiliki oleh organisasi semaksimal mungkin. Seperti yang di ungkapkan
Hasibuan(2000), bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya secara efektif dan efisien
untuk mencapai tujuan tertentu. Di sisi lain Sarwuto(1994) berpendapat bahwa
manajamen adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang
minimal. Deskripsi tersebut mengindikasikan bahwa manajemen merupakan alat
untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen yang baik akan memudahkan
terwujudnya tujuan organisasi.
1.2
Rumusan masalah
1. Apa pengertian organisasi dan manajemen?
2. Bagaimana arti pentingnya organisasi dan metode?
2.1
Arti Penting Organisasi
A.
Pengertian Organisasi
Menurut Ernest Dale,
organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan,
pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubungan kerja dari
orang-orang dalam suatu kerja kelompok. Sedangkan menurut Cyril Soffer,
organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran
tertentu dalam suatu system kerja dan pembagian dimana perkerjaan itu diperinci
menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian di gabung lagi dalam beberapa bentuk
hasil. Secara umum dapat di simpulkan bahwa organisasi adalah sekolompok orang
yang saling berkerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
B.
Ciri-ciri Organisasi
Adapun ciri-ciri suatu
organisasi adalah sebagai berikut:
1.
Lembaga sosial yang terdiri
atas kumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan.
2.
Dikembangkan untuk mencapai
tujuan.
3.
Secara sadar dikoordinasikan
dan dengan sengaja disusun.
4.
Instrumen sosial yang
mempunyai batasan yang secara relatif dapat di identifikasi.
C.
Pengertian teori organisasi
Teori organisasi secara umum
bisa di artikan sebagai suatu pikiran yang merupakan sekelompok orang yang
membagi tugas secara terstruktur untuk mendapatkan pedoman yang ingin di capai
bersama-sama.
Teori organisasi adalah teori
yang berusaha menerangkan/meramalkan bagaimana organisasi dan irang di dalamnya
berperilaku dalam berbagai struktur organisasi, budaya dan lingkungan untuk
mencapai tujuan.
D.
Misi dan Tujuan Organisasi
Sebelum organisasi menentukan
tujuannya, misi/maksud organisasi lebih dahulu di tetapkan. Misi adalah suatu pernyataan umum dan
abadi tentang maksud organisasi; sedangkan misi organisasi adalah maksud khas
dan mendasar yang membedakan organisasi dari organisasi-oganisasi lainnya dan
mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalamhal produk dan pasar.
Etzioni mendefinisikan
tujuan organisasi sebagai:
1.
Suatu pernyataan tentang
keadaan yang diinginkan di mana organisasi bermaksud untuk merealisasikan.
2.
Pernyataan tentang keadaan di
waktu yang akan datan di mana organisasi sebagai kolektifitas mencoba untuk
menimbulkannya.
Terdapat 2 unsur penting tujuan, yakni
1.
Hasil-hasil akhir yang
diinginkan di waktu mendatang di mana usaha-usaha/kegiatan sekarang di arahkan.
2.
Tujuan dapat berupa tujuan
umum, tujuan khusus, dan tujuan akhir.
E.
Fungsi Tujuan Organisasi
Terdapat beberapa fungsi
tujuan organisasi, antara lain:
1.
Pedoman bagi kegiatan
Ini di lakukan melalui penggambaran hasil-hasil di waktu yang akan datang.
Fungsi tujuan memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa
yang harus dan tidak harus dilakukan.
2.
Sumber legitimasi
Ini akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan sumber daya
dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya.
3.
Standar pelaksanaan
Bila tujuan dilaksanakan secara jelas dan dipahami ini dapat memberikan
standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan organisasi.
4.
Standar motivasi
Ini berfungsi sebagai motivasi dan identifikasi karyawan yang penting. Pada
kenyatannya, tujuan organisasi sering memberi insentif bagi para anggota.
5.
Dasar rasional
pengorganisasian
Tujuan organisasi merupakan suatu dasar perancangan organisasi.
2.2 Manajemen Organisasi
Terry dan Mainduh membagi 4
fungsi dasar manajemen, yaitu: Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan. Fungsi tersebut dilakukan dalam proses manajemen. Siagan
mengemukakan bahwa manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk mencapai tujuan
melalui kegiatan orang lain. Dapat pula digambarkan bahwa manajemen merupakan
usaha kerja sama sekelompok manusia dan bukan usaha yang dilakukan oleh hanya
satu orang.
Oleh sebab itu, agar manajemen
pada organisasi dengan mudah mencapai tujuannya secara efektif, efisien, dan
rasional, maka seorang pimpunan harus mampu menjalankan fungsi-fungsi
manajemen. Fungsi manajemen ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh hanya
satu orang.
Harlow berpendapat bahwa ada tiga
keterampilan dasar yang harus dimiliki seorang manajer, yaitu kerampilan:
technical skill, human skill, dan conceptional skill. Substansi manajemen
adalah pimpinan/manajer, kerena pemimpin adalah motor atau daya penggerak semua
sumber-sumber data yang digunakan atau dimanfaatkan di dalam suatu organisasi.
Oleh sebab itu, efektifitas organisasi sangat dibutuhkan oleh kompetensi dan
keterampilan yang dimiliki oleh pimpinan/manajer.
A. Perencanaan(Planning)
Perencanaan yang holistic dan matang sangat menentukan
efisiensi dan efektifitas organisasi dalam mencapai tujuannya. Definisi
perencanaan menurut Terry; ‘planning is
the selecting and relating of facts in the visualization and formulation of
proposed activities believed necessary to achieve desired result’. Menurut
manulang, perencanaan adalah penetapan beberapa tindakan untuk mencapai suatu
tujuan yang efektif dan efisien. Pada sisi lain Soekarno berpendapat bahwa
perencanaan adalah persiapan, acuan, garis-garis besar pedoman kerja, persiapan
tertentu untuk sampai tujuan yang akan dicapai. Selain itu menurut Robbins
perencanaan adalah proses pendefinisian sasaran organisasi, menetapkan strategi
untuk mencapai tujuan organisasi serta menyusun keseluruhan rencana kemudian
diintegrasikan dan dikoordinasikan dengan aktivitas organisasi.
Pendapat di atas
mengindikasikan bahwa perencanaan adalah kegiatan yang pertama-tama harus
dilaksanakan sebelum aktifitas lainnya dilakukan. Oleh sebab itu, perencana
yang baik adalah perencanaan yang berorientasi tujuan(goal oriented).
B. Pengorganisasian(Organizing)
Pengorganisasian adalah
suatu proses mendistribusikan pekerjaan dan tugas-tugas serta
mengkoordinasikannya untuk mencapai tujuan organisasi. Dale(Stoner dan Wankel)
menguraikan lima tindakan yang harus dilakukan dalam proses pengorganisasian
yaitu: 1)Menyusun pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilakukan, 2)membagi
kerja, 3)pengelompokan pekerjaan atau tugas(untuk organisasi yang sudah besar
atau kompleks), 4)menetapkan mekanisme kerja, 5)memonitor dan mengambil
langkah-langkah penyesuaian dengan maksud mempertahankan dan meningkatkan
efektivitas.
Ada 4 hal yang perlu
diperhatikan dalam aktivitas organizing,
yaitu a) membagi dan mengelompokkan pekerjaan, b) menetapkan pekerjaan yang
harus dilakukan, c) pendelegasian wewenang, d) menyediakan tempat kerja dan
teknologi pendukung.
C. Actuating/Directing
Setelah melakukan
pengorganisasian, langkah selanjutnya adalah actuating pekerjaan atau aktivitas atau beberapa ahli menyebutkan
dengan istilah directing. Actuating
dimaksudkan agar sumber daya manusia dalam organisasi mau dan suka melakukan
dan menyelesaikan pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi. Oleh sebab itu, actuating juga diorientasikan agar setiap individu dalam
organisasi diharapkan bersedia melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaannya
tanpa menunggu perintah atasan. Setiap individu dalam organisasi diharapkan
berinisiatif melaksanakan dan menyelesaikan tugas mereka masing-masing.
Merekapun diharapkan menjalin kerja sama antara sesame tidak petugas/keryawan
serta mencari dan membuka akses network dengan
pihak eksternal tanpa perintah pimpinan.
Selain istilah actuating,
Robbins menyebut fungsi manajemen ini dengan istilah directing. Dalam fungsi manajemen ini menurut Robbins pemimpin
diharapkan mengarahkan dan memotivasi semua individu dalam organisasi untuk
melaksanakan aktivitas untuk mecapai tujuan organisasi. Di sisi lain menurut
Terry ada 4 dimensi yang menentukan keberhasilan actuating yaitu: kepemimpinan, pengawasan, komunikasi, dan
perintah.
D. Pengawasan(Controlling)
Sebagai salah satu fungsi
manajemen, controlling dimaksudkan
untuk melaksanakan penilaian dan koreksi terhadap proses perkerjaan yang sedang
berlangsung. Definisi controlling
menurut Terry “….controlling is as the
process of determining what’s being accomplished, evaluating it, and if
necessary applying corrective measures so that performance takes place
according to plans…”
Tujuan penilaian dan
koreksi dalam aktivitas controlling dimaksudkan agar proses pekerjaan yang
ditemukan menyimpang dapat diperbaiki. Pemimpin melakukan pemeriksaan atau
mencocokkan rencana kerja dengan pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Hal ini
dimaksudkan agar perkerjaan yang sedang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan.
Soekarno berpendapat bahwa
pengawasan adalah pengendalian atau control yang dimaksudkan untuk:
- Mengetahui kesesuaian kompetensi yang dimiliki seorang dengan tugas yang
diberikan kepadanya.
- Mengetahui kesesuaian waktu dengan hasil pekerjaan. A
Apabila dalam pelaksanaan ditemukan kesalahan atau
kekeliruan segera dilakukan perbaikan sehingga tujuan organisasi dapat tercapai
dengan efektif, efisien, dan relasional.
2.3 Manajemen dan Tata Kerja
Tata kerja atau metode adalah
satu cara bagaimana agar sumber-sumber
dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat
sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula. Dengan
tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan
sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, di samping itu pemakaian tata kerja
yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
a. Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan
waktu yang tersedia.
b. Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian
tujuan.
c. Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Jadi hubungan antara manajemen dan tata kerja dapat dilakukan seperti di
bawah ini:
Manajemen, menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan
sumber-sumber serta waktu sebagai factor yang diperlukan untuk pelaksanaan
kegiatan demi tercapainya tujuan.
Tata Kerja, menjelakan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan
sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
DAFTAR PUSTAKA
Subkhi, Akhmad & Jauhar,
Mohammad. 2014. Pengantar Teori & Perilaku Organisasi. Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher.
Sutarto. 1998. Dasar-Dasar
Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Syamsir, Torang Dr. 2014.
Organisasi & Manajemen. Bandung: Alfabeta Bandung.
http://roniraffa.blogspot.co.id/2013/04/hubungan-antara-manajemen-organisasi.html